Pencetakan Tekstil di India – Pendekatan Tradisional

India adalah negara yang penuh dengan keberagaman. Kaya akan berbagai teknik bordir dan teknik pencetakan. Tradisi India bahkan kaya akan lukisan dan itu bisa kita lihat dari lukisan mural Ajanta dan lukisan miniatur. Pada zaman dahulu, seni menenun dan mewarnai kapas telah berkembang dengan baik, namun kemudian berkembang pada sutra. Pada abad kelima, desain bunga dan geometris populer di India dan hal itu dapat kita temukan dari perdagangan antara India dan Mesir. India adalah negara pertama yang memperkenalkan seni pewarnaan dan pencetakan dengan warna alami yang cepat untuk pertama kalinya. Bagi wisatawan asing, pewarnaan indigo merupakan proses yang misterius karena ketika kain dicelupkan ke dalam rendaman indigo, tidak ada warna yang terlihat. Hanya ketika kain terkena paparan udara terbuka barulah warnanya berkembang.

Tujuan pencetakan adalah untuk hiasan tekstil. Koordinasi yang benar antara keterampilan manusia dan mesin percetakan diperlukan. Ada banyak macam teknik pencetakan, salah satunya sablon yang penting.

Sebelumnya, sablon dikenal dengan nama sablon sutra. Pada masa itu alat pengukur sutra digunakan sebagai layar untuk mencetak, sehingga dikenal dengan nama pencetakan sutra. Desainnya diukir pada alat pengukur sutra dan kemudian warnanya disebarkan di atasnya. Manfaat utama sablon adalah hemat biaya dan dapat diproduksi dalam skala besar. Sablon lebih menguntungkan daripada sublimasi pewarna dan pencetakan inkjet. Biasanya digunakan untuk spanduk dan bendera. Pelopor sablon adalah Guy Mc Roy.

http://www.fibre2fashion.com/industry-article/market-research-industry-reports/textile-printing-in-india-traditional-approach/textile-printing-in-india-traditional-approach1.asp“>Lihat Artikel Lengkap