Seni selama berabad-abad memperoleh bentuk dan konsepsi yang berbeda-beda. Pertama-tama ada naturalisme, kemudian berkembang romantisme, lalu ada impresionisme, disusul kubisme, disusul surealisme, dan akhirnya tren beralih ke seni rupa postmodern. Disini saya ingin memberikan pemahaman saya tentang berbagai aliran seni.
Naturalisme berangkat dari mimesis. Tujuan seni adalah meniru alam. Contoh klasik seni mimesis adalah Mona Lisa karya Da Vinci. Mona Lisa hidup selama berabad-abad karena gayanya yang penuh teka-teki. Contoh lainnya adalah Perjamuan Terakhir karya Da Vinci. Seni menjadi penuh dengan motif keagamaan. Apa kontribusi naturalisme bagi dunia? Jawabannya adalah representasi dari etos mimesis. Sangat sedikit yang bisa ditafsirkan dalam seni naturalistik tetapi kita bisa mengagumi tiruannya terhadap alam. Saya juga ingin mengambil patung David karya Michelangelo. Apa yang bisa diambil dari penafsiran postmodern? Mungkin itu akan dianggap sebagai gay.
Gaya seni lain yang berkembang pada abad ke-18 adalah romantisme. Apa itu romantisme? Penyair Wordsworth mendefinisikan romantisme sebagai luapan perasaan yang spontan. Romantisme menangkap perasaan ke dalam kanvas. Kanvasnya dipenuhi dengan warna-warna barok yang kaya. Lukisan romantis itu indah dan hias. Ketika kita memikirkan romantisme di era postmodern, kita dihadapkan pada katarsis dengan masa lalu. Pameran Goya: Saturnus melahap putranya dapat dijadikan contoh klasik. Saturnus yang aneh digambarkan sebagai keindahan yang mengagumkan. Pelukis romantis diberkahi dengan neurosis yang penuh gairah. Perasaan dan emosi ada pada kita untuk direnungkan dalam kegairahan.
Aliran seni lain yang berkembang pada awal abad ke-19 adalah impresionisme. Ahli impresionisme yang hebat adalah Van Gogh, Monet, dan Gauguin. Impresionisme adalah gaya seni yang unik. Kesan ditandai dengan penggunaan warna-warna cemerlang secara luas. Goresan tertinggal seperti bekas luka di kanvas. Impresionisme ditandai dengan kecenderungan seni rupa menjadi modern. Van Gogh adalah seniman brilian yang mengukir lukisan dengan gaya yang berbeda dari pendahulunya. Saat kita melihat malam berbintang Van Gogh, kita mendapatkan gairah yang mirip dengan mendengarkan musik. Demikian pula lukisan Gauguin: 'dari mana kita berasal dan ke mana kita pergi', menyoroti alegori mitos dalam garis-garis warna yang cemerlang.
Aliran seni lain yang berkembang pada awal abad ke-20 adalah Kubisme. Eksponen utamanya adalah Picasso. Dengan munculnya seni kubisme meninggalkan mode mimesisnya dan menjadi satu-satunya ciptaan seniman. Kubisme memiliki kecenderungan untuk menggambarkan seni dalam istilah abstrak. La Demoiselles D' Avignon karya Picasso menghadirkan pelacur. Ciri-ciri mereka terutama payudara, pinggul dan pantat dibuat tidak sesuai dengan fantasi oedipal. Karya Picasso yang terkenal lainnya adalah Guernica. Guernica adalah terjemahan fantastis dari kengerian pemboman Basque, disajikan dalam bentuk abstrak. Saat kita melihat Guernica, kita menjadi terpesona hingga merasa jijik. Kubisme menyoroti bahwa seni bisa menjijikkan.
Aliran seni selanjutnya yang berkembang pada pertengahan abad ke-20 adalah Surealisme. Seniman surealistik yang paling saya sukai adalah Dali dan Paul Delvaux. Lukisan Dali yang paling terkenal adalah 'Persistence of Memory'. Surealisme yang mengikuti psikoanalisis Freudian berusaha menggambarkan seni dengan konglomerasi realitas dan fantasi. Dalam lukisan, kegigihan ingatan, kita menemukan jam leleh yang tergantung di pohon dan ditutupi oleh embrio. Pohon dapat disimbolkan sebagai konstruksi falus. Jam yang mencair menggambarkan waktu mengalir bersama literatur aliran kesadaran. Embrio dapat mewakili trauma oedipal sang artis. Lukisan Delvaux yang paling terkenal adalah panggilan malam. Dalam 'panggilan malam' terlihat tanah tandus dengan tengkorak. Ada seorang telanjang berdiri di tempat terbuka dengan tumbuh-tumbuhan indah tumbuh di kepalanya. Ada juga yang telanjang dengan kepala tertutup, berdiri di luar gedung dengan lilin di kepalanya. Delvaux mencoba menggambarkan ritus kesuburan kuno dalam istilah modernistik. Lukisan itu juga bisa diartikan sebagai kebangkitan seksual. Oleh karena itu, surealisme berusaha menggambarkan mimpi dengan kenyataan.
Selanjutnya saya ingin fokus pada seni postmodern. Seni postmodern bersifat kontemporer dan cenderung memberontak terhadap norma-norma seni yang ada. Dalam seni postmodern, objek normal dihadirkan dalam istilah yang tidak biasa. Sebagai contoh: kita dapat mengambil urinoir terbalik karya Marcel Duchamp. Seni postmodern juga terkenal dengan penemuan seni pop, di mana kartun, komik, dan produk konsumen digambar sebagai representasi artistik. Contoh menarik lainnya dari seni postmodern adalah pemikir Rodin. Pemikir dapat diartikan dalam dua cara. Salah satunya adalah karena seseorang mengalami konstipasi, dan yang lainnya adalah karena seorang intelektual yang siap berpikir. Seni postmodern membebaskan seni dari segala hambatan dan konsepsi yang sudah ada sebelumnya.