Marcel Duchamp (1887-1968), tokoh paling berpengaruh dalam 'Seni Kontemporer', dikenal karena sikapnya yang sangat meremehkan bidang 'Seni Rupa' konvensional. Dia ada hubungannya dengan 'Gerakan Surealis', keturunan 'Kubisme'. Namun metodologi dan tema Duchamp tidak diterima dengan baik oleh 'Kubis'. Hal ini menyebabkan kecenderungannya terhadap 'Gerakan Dada'. “Nu descendant un escalier n° 2 (Nude Descending a Staircase, No.2)” adalah karya 'Dadaist' Marcel yang paling terkenal sekaligus memalukan, yang juga menjadi titik balik dalam hidupnya.
Duchamp menciptakan karya “Nude Descending a Staircase, No.2″ dengan sangat antusias, pada tahun 1912. Karya terobosan ini adalah karya minyak berukuran 57,88″ X 35,12” di atas kanvas dan saat ini digantung di Museum Seni Philadelphia. Karya monokromik ini, terutama dalam warna kuning dan coraknya, lebih merupakan lukisan 'Kubis' melalui representasi geometrisnya daripada figuratif. Yang membedakannya adalah semangat 'Seni Futuristik' yang ditanamkan di dalamnya. Lukisan ini hampir tidak memiliki latar belakang apa pun, kecuali singgungan pada 'tangga' yang gelap. Alih-alih merupakan perwujudan sensualitas, lukisan ini terdiri dari sekitar dua puluh gambar sosok yang terstruktur secara mekanis, disusun secara berurutan di atas 'tangga'.
Sejalan dengan gaya 'Kubis', sosok cerah, siluet dengan latar belakang gelap, sulit dibedakan secara struktural baik laki-laki atau perempuan. Rangkaian gambar tersebut mencontohkan perubahan postur sosok saat menuruni tangga, sebuah konsep yang sangat mirip dengan komposisi film stroboskopik, yang sebenarnya merupakan rangkaian gambar diam. “Nude Descending a Staircase, No.2” jelas merupakan hasil observasi dan ketekunan yang tajam. Ia mengusung unsur kekuatan energi dan visi futuristik.
'Futurisme' revolusioner dan metodologi yang tidak ortodoks ini menuai banyak pertentangan dan ulasan negatif dalam pertunjukan debutnya di Paris Salon des Indépendants, pada tahun 1912. Alasan lain atas tanggapan yang buruk dan akhirnya penolakan terhadap lukisan tersebut adalah latar belakang lukisan yang terselubung, emosi menghina di balik karya ini. Duchamp yang kesal mempresentasikan kembali lukisan itu di Pameran Internasional Seni Modern pada tahun 1913. Lukisan itu kembali mendapat kritik karena kepercayaan umum bahwa itu hanyalah karikatur dari subjek ketelanjangan yang sangat dihormati, dan tidak memiliki estetika artistik.
Dicintai atau dibenci, perhatian publik terhadap “Nude Descending a Staircase, No.2” tidak kunjung berkurang. Ini menjadi subjek banyak parodi Amerika, termasuk musikal, buku, dan lukisan. Sejarah ini sangat membenarkan kata-kata William Hazlitt, “Ketika suatu hal tidak lagi menjadi bahan kontroversi, maka hal itu juga tidak lagi menjadi bahan perhatian.”